Aktivis HAM Tiongkok Raih Penghargaan HAM dari Uni Eropa
Jumat, 24 Oktober 2008 – 01:18 WIB
Rencananya pada hari ini akan ada pertemuan tingkat tinggi antara para pemimpin Asia dan Eropa di Beijing guna mencari solusi global atas krisis finansial yang kini melanda negara-negara di dunia. Memang belum ada tanggapan resmi dari Hu Jia tentang penghargaan ini. Hanya, istrinya, Zeng Jingyan, mengatakan gembira mendengar berita itu. ’’Berita bagus. Hu Jia pasti sangat bahagia,’’ katanya. Terakhir, Zeng megunjungi suaminya pada Rabu (22/10) malam.
Penerima penghargaan ini antara lain; Mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao dan oposisi Kuba, Oswaldo Paya. Sementara itu dua tahun belakangan adalah; Pelopor demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi dan pembela HAM dari Sudan Salih Mahmoud Osman.
Nama penghargaan ini merujuk pada aktivis HAM dan oposisi Uni Soviet, Andrei Sakharov. Pertama kali diberikan pada tahun 1988. Pemenang berhak atas hadiah uang sebesar EUR 50 ribu (Rp 637,9 juta) dan diberikan di Strasbourg, Perancis pada 17 Desember mendatang. (AP/Reuters/USAToday/BBC/ape)
BRUSSEL – Gagal meraih penghargaan Nobel perdamaian bulan ini, tak mengecilkan peran pejuang HAM Tiongkok, Hu Jia, di mata internasional.
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan