Aktivis HAM Tolak Pramono Jadi KSAD
Senin, 13 Juni 2011 – 06:16 WIB
Misalnya, ketika menjadi Komandan Resimen (Danrem) di Pontianak, Marciano tegas menghukum anak buahnya ketika ada perpecahan antara TNI dan Polri. Lalu, saat menjabat sebagai Panglima Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya), Jenderal bintang tiga ini juga tegas memberi sanksi kepada anak buahnya yang melanggar hukum.
Kandidat kedua yang layak menggantikan George Toisutta adalah Letjen Budiman yang kini menjabat sebagai Wakasad. Poengky menilai jejak rekam Budiman cukup bagus.
Namun, Budiman sedikit ada kendala dengan keikutsertaannya dalam operasi Seroja. "Meskipun juga kami tidak mengerti di situ keterlibatan Budiman. Tapi paling tidak kita melihat operasi Seroja adalah operasi yang kejam. Saya kira itu perlu untuk diamati,?kata aktivis perempuan kolega almarhum Munir ini.
Bagaimana dengan Pramono? "Jujur saja, kami tidak melihat prestasi istimewa, kecuali bahwa dia adalah ipar presiden," katanya.
JAKARTA - Langkah Letjen Pramono Edhi Wibowo yang menjadi salah satu kandidat terkuat Kepala Staf Angkatan Darat bakal tak mulus. Sejumlah aktivis
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi