Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik

Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
Pendiri Yayasan Sakura Indonesia Al Jamaan Suarni Daeng Caya (kedua dari kiri) bersama anak-anak. Foto: dokumentasi pribadi

Dia menyerukan adanya kebijakan yang melarang pelibatan anak-anak dan perempuan rentan dalam situasi politik, karena dampaknya sangat buruk terhadap perkembangan pola pikir anak dan keselamatan perempuan.

Suarni meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar anak-anak tidak lagi menjadi korban dalam situasi politik.

Dia juga menegaskan pentingnya penanganan cepat jika anak-anak sudah menjadi korban.

“Pertama, maksimalkan pencegahan agar anak-anak tidak menjadi korban radikalisme, terorisme, perdagangan orang, atau kekerasan, dan tidak dimanfaatkan oleh oknum politik. Kedua, jika anak sudah menjadi korban, mereka harus segera diselamatkan, dipulihkan hak-haknya, dan mendapatkan layanan terbaik dari pemerintah,” katanya.

Suarni menekankan perlunya penegakan hukum terhadap pelaku yang merekrut anak-anak atau menempatkan mereka dalam situasi sulit, baik sebagai korban perdagangan orang, radikalisme, terorisme, maupun kekerasan.

“Proses hukum harus ditegakkan sesuai yang berlaku di Indonesia,” tegas Suarni. (rhs/jpnn)


Suarni Daeng Caya, aktivis anak dan perempuan menyoroti banyaknya anak-anak dan kaum hawa rentan dilibatkan dalam situasi politik.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News