Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Muda Perempuan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Triasih Kartikowati menegaskan kritik kepada pemerintah itu perlu untuk merespons ragam kebijakan dan mengoptimalkan kinerja pemerintah mewujudkan ekspektasi publik yang begitu besar.

Yang terpenting, kata Triasih, kritikan tersebut konstruktif dan bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi negara.

“Kritik yang konstruktif itu perlu dilakukan agar pemerintah mendapatkan input dari keragaman perspektif publik terkait bagaimana rencana maupun implementasi dari kebijakan,” ujar Triasih di acara diskusi dan rilis hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia atau LPI bertajuk 'Pandangan Publik terhadap Soliditas Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Acara tersebut dihadiri juga oleh Direktur LPI Boni Hargens, Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan, Aktivis dari Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna, Analis Ekonomi Mardiyanto dan Pengamat Pertanahan dan Keamanan Unhan Kusnanto Anggoro.

“Itu sebabnya, terhadap isu yang berkembang di ruang publik, terkhusus di ruang digital semisal gerakan #KaburAjaDulu, menurut saya dalam kacamata anak muda, itu merupakan respon dari ekspektasi publik yang begitu besar, dan pemerintah harus mampu menterjemahkan harapan itu," kata Triasih.

Triasih mengapresiasi soliditas pemerintahan Prabowo-Gibran sebagaimana tergambar dalam hasil survei LPI kali ini.

Dia berharap survei ini juga dapat memberikan masukan signifikan yang tujuannya untuk mengoptimalkan agenda kerja pemerintah.

“Saya mengapresiasi survei LPI ini dan tentu ini merupakan potret dari perspektif publik yang menunjukkan bahwa pemerintahan tetap solid dan memang idealnya harus begitu," tegas dia.