Aktivis NTB Tuntut Kapolda Sumsel Dipecat
Selasa, 31 Juli 2012 – 10:20 WIB
Ia menuturkan, bentrok antara warga desa setempat dan aparat kepolisian berawal dari laporan perusahaan perkebunan tebu Cinta Manis PTPN VII yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di Rayon tiga pada 17 Juli 2012.
Baca Juga:
Saat personel Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir mengadakan olah TKP dan patroli serta dialog dengan warga situasi cukup kondusif. Namun, saat iring-iringan anggota dari Polres, warga dan polisi terlibat bentrok.
Akibat bentrokan tersebut, seorang anak bernama Angga Bin Darmawan, 12 tahun tewas di tempat kejadian akibat tertembak di bagian kepala. Sementara, puluhan orang lainnya mengalami luka tembak. ‘’Ini merupakan kejahatan dan pelanggaran. Untuk itu kita minta kasus ini diusut tuntas,’’ tegas Ali Al Khairi.
Setelah puasa berorasi, aktivis NTB itu kemudian membacakan isi tuntutannya. Dalam tuntutannya itu, mereka meminta menghentikan segala bentuk kekerasn terhadapa rakyat. Tarik semua kekuatan militer dan polisi dari areal konflik sumber daya alam. Usut tuntas kasus-kasus kekerasan terhadap rakyta, dan kembalikan semua tanah dan sumber kehidupan rakyat. ‘’Dan terpenting, pecat kapolda Sumatera Selatan,’’ pintanya.
MATARAM-Tindakan represif aparat kepolisian yang memberondol warga dengan peluru di Ogan Ilir, Sumatera Selatan terus mendapat kecaman. Kemarin,
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius