Aktivis Tuding Intelijen Polisi Pasif
Minggu, 25 September 2011 – 23:03 WIB
JAKARTA - Peristiwa ledakan bom di depan Gereja Bethel di Kepunton, Surakarta, Jawa Tengah, siang tadi menyisakan tanda tanya besar tentang kinerja aparat kepolisian. Sebab, bom bunuh diri itu lagi-lahi menunjukkan polisi kebobolan. Fery menuding kepolisian selama ini tidak pernah mengaktifkan intelijennya sehingga kembali kecolongan. Jika kepolisian aktif dengan intelijennya, pasti tidak akan terjadi ledakan bom di Solo tersebut.
“Di mana kinerja Polri selama ini? Polisi, lagi-lagi kecolongan dalam menangani masalah terorisme di negeri ini,” kata aktifis Pro Demokrasi (Prodem), Fery Juliantono Minggu (25/9).
Menurut Fery, situasi ekonomi yang saat ini relatif "sensitif" justru akan semakin terganggu dengan adanya ledakan bom. “Jelas, ledakan itu akan berimbas pada masalah ekonomi di Indonesia yang kini relatif sensitif,” ujar bekas tahanan politik era pemerintahan Soeharto ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Peristiwa ledakan bom di depan Gereja Bethel di Kepunton, Surakarta, Jawa Tengah, siang tadi menyisakan tanda tanya besar tentang kinerja
BERITA TERKAIT
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU