Aktivitas Fariz R.M yang Makin Giat Kampanyekan Kerukunan Beragama
Buktikan Mukjizat, Sadar setelah Dua Tahun Jadi Atheis
Senin, 24 Januari 2011 – 08:08 WIB
Paman penyanyi Sherina itu mengatakan, dirinya sangat bangga mendapatkan kesempatan menjadi orang nonkristiani yang diundang untuk mengisi acara di GKI Maulana Yusuf. Bukan kali ini saja Fariz diminta untuk memeriahkan acara di gereja tersebut. Tapi, itu merupakan yang kedua.
Sebelumnya, bapak tiga tersebut memenuhi undangan Pendeta Albertus Patty untuk mengisi acara dalam kebaktian Natal pada 25 Desember 2010. Saat itu dia melantunkan beberapa lagu untuk jemaat yang merayakan hari kelahiran Yesus Kristus.
Bukan hanya Fariz, kelompok Qasidah Ar Rahman pun datang ke gereja saat itu untuk memberikan ucapan selamat Natal kepada jemaat GKI. Bahkan, kelompok Qasidah tersebut melantunkan Shalawat Nabi di altar. Tak pelak, apa yang dilakukan Fariz dan kelompok kasidah tersebut dikritik beberapa kalangan. Namun, Fariz merasa tindakannya itu merupakan simbol kerukunan dan kebinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Pria yang merayakan ulang tahun ke-52 pada 5 Januari lalu itu mengatakan, dirinya tidak akan melupakan pengalaman tersebut. Sebenarnya Oneng Diana Riadini, istri Fariz, sempat khawatir dengan keinginan suaminya memenuhi undangan kebaktian Natal. Namun, Fariz meyakinkan bahwa kedatangannya itu bukan hal buruk yang perlu dikhawatirkan. "Kalau ini memang undangan dari Tuhan, semua akan baik-baik saja," kata Fariz menenangkan Oneng.
Nama Fariz Roestam Moenaf pernah sangat terkenal pada era 1980-an melalui lagu Sakura dan Barcelona. Kini, di usianya yang lebih dari setengah abad,
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara