Aktivitas Fariz R.M yang Makin Giat Kampanyekan Kerukunan Beragama
Buktikan Mukjizat, Sadar setelah Dua Tahun Jadi Atheis
Senin, 24 Januari 2011 – 08:08 WIB
Bapak tiga anak itu mangatakan bahwa dirinya tidak ragu-ragu memenuhi undangan tersebut lantaran memiliki kenangan tersendiri dengan gereja. Sebab, saat kecil, Fariz hidup dalam keluarga yang berbeda agama. Ayahnya, Roestam Moenaf, adalah seorang muslim, sedangkan ibunya, Anna Reijnenberg, beragama Katolik. Fariz pun kerap mendapatkan ajaran-ajaran Katolik.
Nah, saat Fariz beranjak berumur dua tahun, Anna memutuskan menjadi seorang mualaf. Sejak itu, Fariz mendalami kehidupan sebagai seorang muslim. "Insya Allah, saya tidak pernah ketinggalan salat," katanya.
Karena itulah, Fariz benar-benar berbahagia mendapat undangan khusus dari Pendeta Albertus. "Waktu bangun pagi (saat Natal) saya sudah tidak sabar ingin datang ke gereja. Saya mempersiapkan semuanya," tuturnya.
Namun, saat berada di gereja dan menunggu giliran membawakan sebuah lagu, jantung Fariz berdegup kencang. "Bohong kalau saya tidak gugup. Ini kan baru pertama saya nyanyi di gereja," ujar Fariz, lalu tersenyum.
Nama Fariz Roestam Moenaf pernah sangat terkenal pada era 1980-an melalui lagu Sakura dan Barcelona. Kini, di usianya yang lebih dari setengah abad,
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara