Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bahaya adanya guguran lava dari Gunung Merapi.
Aktivitas gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih cukup tinggi.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif. Keadaan ini berpotensi menghasilkan guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya serta sektor tenggara," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (9/12).
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Jumat (8/12) siang.
Kejadian tersebut bersamaan dengan turunnya hujan sehingga mengakibatkan hujan air berwarna kecokelatan di wilayah Desa Krinjing dan Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
"Hujan air bercampur dengan abu vulkanik ini juga melanda Desa Stabelan, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali," kata Abdul Muhari.
Hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi pada 1-7 Desember 2023, terpantau enam kali terjadi awan panas guguran.
Sementara itu, guguran lava teramati sebanyak 192 kali. Suara guguran terdengar empat kali dari Pos Kaliurang dan Babadan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bahaya adanya guguran lava dari Gunung Merapi.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus