Aktivitas Marapi Menurun
Status masih Waspada, Petani Aieangek Merugi
Jumat, 05 Agustus 2011 – 09:28 WIB
BUKITINGGI -- Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanahdatar kemarin (4/8) mulai menurun, setelah sempat meletus dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter, Rabu (3/8). Sejak pagi hingga pukul 16.00 WIB kemarin, Pos Pengamatan Kegunungapian Marapi di Bukittinggi tidak melihat sekalipun terjadinya letusan. Di samping itu gempa tremor (gempa yang terjadi terus-menerus) di dasar kawah gunung juga nihil. Pantauan Padang Ekspres ke kawasan kaki Gunung Marapi kemarin, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Namun, akibat abu vulkanik dari puncak gunung yang menyebar ke areal pertanian, menimbulkan kerugian bagi petani di Nagari Aiaangek, Kabupaten Tanahdatar. Warga terancam gagal panen, setelah ratusan lahan pertanian rusak akibat tertutup abu vulkanik Gunung Marapi setebal hingga 2 mm, Rabu (3/8) lalu. Wali Nagari Aiaangek, Rosman Subara menyebutkan, kemampuan produksi hasil pertanian dari nagari itu setiap hari mencapai kisaran 5 ton hingga 6 ton untuk seluruh jenis tanaman.
Meskipun begitu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status gunung dari Waspada ke aktif Normal. "Berdasarkan data yang terekam, memang terjadi penurunan aktivitas Gunung Marapi. Tapi, saya belum berani menyatakan status Gunung Marapi diturunkan. Tunggulah tim dari PVMBG (Kementerian ESDM) yang akan turun langsung ke lapangan besok (hari ini, red)," jelas Kepala Pos Pengamatan Kegunungapian Marapi di Bukittinggi, Warseno, kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) kemarin.
Baca Juga:
Berdasarkan data kegempaan Gunung Marapi yang ditempelkan di kantor Pos Pengamatan Kegunungapian Marapi Bukittinggi, terlihat kemarin tidak ada terjadi. Begitu pula aktivitas gempa vulkanik dangkal yang turun dari sehari sebelumnya 19 kali menjadi 6 kali.
Baca Juga:
BUKITINGGI -- Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanahdatar kemarin (4/8) mulai menurun, setelah sempat meletus dan menyemburkan abu vulkanik
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah