Aktivitas Menari Bisa Kurangi Resiko Penyakit Jantung

Para peneliti di Fakultas Sains dan Kesehatan, Universitas Sydney Barat, mengungkapkan, orang berusia di atas 40 tahun yang aktif menari bisa mengurangi hampir separuh resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Mereka berpendapat, campuran antara pelatihan interval dengan interaksi sosial bisa menjadi faktor kunci.
Associate professor Dafna Merom dari Universitas Sydney Barat mengatakan, penelitian mereka telah menemukan bahwa orang yang berpartisipasi dalam kegiatan menari mengalami pengurangan resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebanyak 49%.
Ia dan rekan-rekannya menganalisis data lebih dari 48.000 warga berusia di atas 40 tahun yang tinggal di Inggris.
Selama periode 10 tahun, mereka yang menari kurang mungkin untuk meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang jarang atau tak pernah menari.
Profesor Dafna mengatakan, menari juga terbukti lebih menguntungkan daripada berjalan cepat.
"Kami melihat bahwa menari tak hanya memiliki perlindungan terbesar terhadap penyakit kardiovaskular, jika dibandingkan dengan pejalan kaki misalnya, mereka mendapat manfaat dari tambahan pengurangan 21% dibandingkan dengan berjalan kaki," jelasnya.
Ia mengutarakan, tak peduli jenis tarian apa yang dilakukan seseorang, selama mereka berlatih dan sedikit berkeringat.
Para peneliti di Fakultas Sains dan Kesehatan, Universitas Sydney Barat, mengungkapkan, orang berusia di atas 40 tahun yang aktif menari bisa mengurangi
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana