Aktivitas Pasar Turi Baru Normal 2015
jpnn.com - SURABAYA - Setelah tujuh tahun mati, akhirnya Pasar Turi resmi dibuka kemarin (10/10). Pembukaan pasar legendaris di Kota Pahlawan yang terbakar pada 2007 tersebut ditandai tumpengan nasi kuning. Selain itu, ada pengguntingan pita oleh pihak investor PT Bumi Gala Perkasa.
Ratusan pedagang datang. Namun, mereka belum berjualan. Para pedagang hanya melihat-lihat stan. Rata-rata mereka masih menunggu pembangunan Pasar Turi baru itu rampung 100 persen. Sejauh ini wajah Pasar Turi baru berkisar 90 persen.
Menurut Manager HRD dan Humas PT Gala Bumi Perkasa Adhy Samsetyo, saat ini para pedagang sudah bisa bersiap-siap untuk menata dan memasukkan barang dagangan mereka. Dia memproyeksikan, aktivitas jual beli di Pasar Turi itu baru bisa benar-benar normal pada awal tahun depan. ''Kami berencana untuk grand opening sekitar Januari 2015," katanya.
Saat grand opening tersebut, seluruh stan Pasar Turi telah terisi semua. Mulai lantai LG hingga lantai 4 yang berisi food court. Menurut Adhy, pihaknya berkomitmen membuat pedagang nyaman berjualan. Para pembeli juga demikian. Dengan begitu, pendapatan yang pernah mereka rasakan pada saat berjualan tahun-tahun lalu bisa kembali lagi.
''Kami akan bikin pedagang mendapatkan untung dan laba yang meroket tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan, semua fasilitas sebetulnya sudah siap. Instalasi listrik telah terpasang. Listrik diperkirakan sudah menyala pada bulan ini. Adapun air yang diperlukan para pedagang juga bakal disiapkan. ''Pokoknya, semua fasilitas bakal kami jamin dan selesaikan secara bertahap," janjinya.
Dalam pembukaan kemarin, sebagian besar pedagang belum membawa barang dagangan. Mereka hanya mengikuti acara yang dikemas tasyakuran itu. Bahkan, ada pedagang yang belum mendapatkan kunci stan. Padahal, mereka sudah melunasi semua biaya. Di antaranya, Tan Sulaiman. Lelaki 72 tahun itu mengaku sudah lima kali datang ke Pasar Turi untuk mengambil kunci. Tapi, belum juga menerima kunci.
''Saya sebenarnya segera siap-siap berjualan. Tapi, belum dapat kunci stan," ungkap Tan saat ditemui di Pasar Turi kemarin.
Kakek yang tinggal di Sutorejo Utara, Mulyorejo, itu menyatakan, dirinya memang sudah tujuh tahun menanti untuk berjualan lagi. ''Barang jualannya bergantung nanti sesuai dengan lokasi atau blok yang ditentukan pengelola,'' ungkapnya.
Yeni, pedagang asal Mulyosari, menyampaikan, dirinya mendapat stan di lantai 2 untuk berjualan pakaian anak-anak. Tapi, saat mengecek lokasinya kemarin, ternyata fasilitasnya belum siap. Di antaranya, listrik belum terpasang. ''Bagaimana mau siap-siap kalau fasilitasnya belum lengkap," ujar perempuan 62 tahun itu.
Sejumlah pedagang juga menyampaikan soal biaya service charge. Ternyata biaya itu sudah dihitung mulai bulan ini. Padahal, kios belum ditempati ataupun belum digunakan untuk berjualan. Mereka berharap pengelola memberikan kelonggaran. ''Saya belum mengambil kunci. Soalnya belum berjualan sudah ditarik (service charge)," kata pedagang. (jun/c7/hud)
SURABAYA - Setelah tujuh tahun mati, akhirnya Pasar Turi resmi dibuka kemarin (10/10). Pembukaan pasar legendaris di Kota Pahlawan yang terbakar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus