Aktivitas Seismik Gunung Merapi Masih Tinggi

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukkan aktivitas seismik Gunung Merapi selama periode pengamatan 27 November - 3 Desember 2020 masih tinggi.
Hal ini disampaikan Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat menyampaikan penjelasan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu secara virtual, Jumat (4/12).
"Secara mingguan data ini sedikit menurun namun ini masih dalam nilai yang fluktuatif tinggi," kata Hanik.
Menurut dia, penurunan aktivitas seismik itu antara lain ditunjukkan dengan perbandingan intensitas kegempaan di Gunung Merapi yang relatif lebih rendah dari pengamatan pada pekan sebelumnya.
Hanik menjelaskan, Gempa Vulkanik Dangkal (VTB) selama sepekan tercatat sebanyak 236 kali atau menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 277 kali.
Kemudian gempa fase banyak (MP) sebanyak 2.128 kali turun dari sebelumnya 2.464 kali, gempa guguran (RF) 289 kali turun dari sebelumnya 340 kali, gempa hembusan 330 kali menurun dari sebelumnya 541 kali.
Selain kegempaan, data pengamatan deformasi juga menunjukkan tren menurun. Dari total pemendekan jarak tunjam pada pekan sebelumnya sebanyak 78 cm menurun menjadi 74 cm.
"Dalam satu minggu memang ada kecenderungan menurun sedikit tetapi masih tinggi untuk ukuran aktivitas Merapi," katanya.
BPPTKG menyatakan berdasarkan data aktivitas seismik, potensi Gunung Merapi mengalami erupsi masih ada.
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Pemkot Jogja Panen Raya di Tengah Keterbatasan Lahan