Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Turun, Rekahan Tambah Lebar
Data-data yang berasal dari alat-alat canggih itu lantas dikonfirmasi dengan drone yang dilengkapi kamera dan video perekam.
Kasbani menuturkan bahwa gambar dan video itu memang cukup membantu untuk memastikan kondisi Gunung Agung.
Tapi, PVMBG juga mendapatkan tambahan data dari satelit. ”Gambar dari drone membantu untuk memastikan saja. dengan jarak lebih jarak dekat,” ujar dia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan pihaknya setidakya bekerjasama dengan tiga instansi untuk menerbangkan drone itu. Yakni, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Off-road Federation (IOF), dan sebuah perusahaan swasta di Bandung.
Drone tersebut telah diterbangkan sejak dua pekan lalu dan semakin intens tiap hari untuk melakukan pengamatan.
”Kalau hanya mengandalkan satelit itu datanya tidak tiap hari diperoleh. Apalagi kadang tertutup awan juga. Kalau drone bisa ambil video juga,” ujar dia kemarin.
Kemarin drone Tawon1.8 IOF-BNPB diterbangkan di ketinggian 4.000 meter sekitar pukul 10.30 Wita. Drone tersebut merekam kondisi Gunung Agung tersebut.
”Terlihat ada rekahan tambah lebar dan meluas. Tapi kami tentu tidak tahu kapan akan meletus,” kata Sutopo. (jun/lyn)
Dari aspek gunungnya sendiri, aktivitas vulkanik Gunung Agung turun. Namun masih menunjukkan potensi erupsi sekitar 50 persen.
- Bank Mandiri Segera Bergerak Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, SAR Gabungan TNI AL Bergerak Cepat Evakuasi Korban
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
- Gunung Semeru Erupsi Mulai Subuh Tadi, Begini Kondisinya
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 800 Meter
- Gunung Ibu Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik 600 Meter