Aktor Politik Harus Hentikan Narasi Pemecah Belah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana Maksimus Ramses Lalongkoe menilai saat ini ada aktor-aktor politik yang berupaya memecah belah bangsa.
Menurut Ramses, permainan ini bukanlah dari masyarakat menengah ke bawah atau orang-orang biasa. Namun, dia menduga ada aktor-aktor politik yang sengaja bermain menciptakan narasi-narasi politik yang bertujuan merusak bangsa ini.
Karena itu, Ramses mengajak untuk bersama-sama mencegah agar jangan sampai terjadi perpecahan yang merusak bangsa ini.
"Saya kira ini yang perlu dijaga bersama," kata Ramses dalam diskusi "Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI" di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (2/11).
Lebih lanjut Ramses menilai jelang pemilihan presiden (pilpre), begitu banyak riak-riak yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.
Dia mengingatkan bahwa yang paling penting sekarang aktor-aktor politik menghentikan proses komunikasi politik menggunakan isu-isu seperti agama maupun suku untuk mencapai suatu kekuasaan. "Ini sangat penting sekali," tegasnya.
Ramses menyatakan, sepanjang aktor-aktor politik tidak mau menghentikan proses komunikasi politik demikian, bencana besar akan menghadapi Indonesia.
"Sehingga, tidak salah kalau Presiden Jokowi mengatakan bahwa kita harus hindari politisi sontoloyo," ungkap dia.
Ramses menilai saat ini tidak banyak politisi yang berpikir negarawan. Karena itu, dia mendorong banyak lahir politisi yang berpikir negarawan. Hal ini agar proses komunikasi politik para tokoh menggunakan narasi yang bersifat membangun dan optimistis tentang masa depan bangsa ini.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana Maksimus Ramses Lalongkoe menilai saat ini ada aktor-aktor politik yang berupaya memecah belah bangsa
- Aktivis Lintas Generasi Adu Taktik Bermain Catur, Qodari: Wujud Persatuan Nasional
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Pengamat Minta Elite Politik Meniru Prabowo untuk Jaga Kesejukan Berdemokrasi
- Silaturahmi Lebaran jadi Pintu Masuk Para Elite Politik Merajut Kembali Persatuan
- Pengamat Dorong Elite Politik Jadikan Momen Idulfitri Menjalin Rekonsiliasi Pasca-Pilpres 2024
- Syafrudin Budiman: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Politik