Aku Wajib Sembuh demi Orang yang Menyayangiku
Dia mesti siap kehilangan rambutnya. Termasuk, sering mual dan muntah. Kemudian, tubuhnya kian kurus. ”Pernah muntah terus sampai empat hari. Sehari lima kali. Sepuluh jam diinfus cairan kemo,” ujar Endang.
Natalia juga harus menjalani diet ketat. Endang mengatakan, sebenarnya tim dokter tidak melarang Natalia makan apa pun. Untung, Natalia mendapat masukan dan informasi dari survivor kanker lidah. Yakni, Elisabet Meliana.
Dialah yang mengingatkan Natalia agar tidak makan sembarangan. Sebab, penderita kanker lidah sangat sensitif. Jika tidak hati-hati, makanan bisa membuat lidah membengkak dan nyeri.
Semua makanan harus dijus. Makanan itu dibeli di tempat khusus yang menjual bahan organik. Tidak boleh mengandung bahan kimia, pestisida, penyedap, dan pengawet. Pernah lidah Natalia mengalami pendarahan hanya karena makan pepaya.
”Lidah blas nggak boleh gerak. Dijahit. Puasa makan, minum, bicara. Mau ngomong ditulis tangan. Pernah coba mau ngomong malah sakit. Pipinya bengkak,” ungkap Endang.
Natalia berulang tahun ke-18 pada 23 Desember lalu. Tidak ada pesta. Sebagai gantinya, keluarga berdoa bersama untuk kesembuhan Natalia. Kini berat badan Natalia turun drastis 13 kg. Sampai saat ini, Natalia harus berhati-hati untuk tidak batuk atau bahkan menguap. Sedikit saja bagian lidahnya bergerak, bisa terjadi pendarahan. Air liur juga terus keluar. ”Tapi, nanti setelah operasi lidahnya dipotong itu, kemungkinan dia bisa berbicara lagi,” kata Endang.
Awal kemoterapi, Natalia masih terbawa emosi dan down. Dia mengeluh kangen makan kue buatan Endang. ”Dia nulis, ’aku kepengen makan pecel dan peyek. Aku juga sudah lima bulan tidak makan enak. Makananku bau daun’,” jelas Endang.
Namun, masa itu tidak berlangsung lama. Natalia kembali bangkit saat melihat perjuangan orang-orang yang mencintainya. Melihat perjuangan Natalia, teman sekolahnya dan beberapa mahasiswa mendirikan Cancer Awareness Community (CAC).
MASIH muda, Angelina Tivani Natalia (18) divonis menderita kanker lidah. Dia tidak bisa berbicara. Bahkan, makan dan minum pun sulit. Perjuangannya
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala