Aku Wajib Sembuh demi Orang yang Menyayangiku

Komunitas tersebut terinspirasi Natalia. Mereka bahkan akan mengadakan seminar Cancer Awareness and Happy Spirit Life di Dyandra Convention Center pada 14–15 Maret. Kegiatan tersebut bertujuan menyadarkan masyarakat agar memahami kanker.
Selama di rumah sakit, Natalia juga selalu menyemangati banyak penderita kanker lain. Salah seorang adalah nenek penderita kanker darah. Sang nenek diberi surat-surat.
Di antara suratnya tertulis, ’’Oma tidak boleh makan daging, ikan, ayam, tepung, telur, gula, keju, cokelat, teh, dan roti. Makan sayur sama bubur saja ya. Natalia setiap hari mencoba bersyukur karena hari ini masih bisa menghirup udara. Tuhan Yesus selalu ada. Tuhan selalu mendengar umatnya. Aku pernah muntah-muntah sampai mau putus asa. Tapi, aku cepet bilang ke Tuhan, ’Tuhan, tolong Natalia. Natalia harus berjuang. Ayo berjuang dan jadi pemenang’, With Love, Natalia.’’
Endang mengatakan, sang anak meyakini, kebaikan itu menular. Karena itu, Natalia berusaha menyebarkan semangatnya kepada orang lain. Jika ada sahabatnya menjenguk, Natalia tampak ceria dan semangat.
Perempuan berusia 50 tahun itu berharap, Natalia bisa sembuh dan kembali sekolah. Sebab, dia akan menjalani ujian nasional (unas) pada April mendatang. Natalia juga ingin kembali beraktivitas.
Dia selalu masuk lima besar di kelasnya. Aktif di OSIS, persekutuan gereja, dan sering menjuarai lomba model. ”Natalia sebenarnya sudah dapat beasiswa di Psikologi Ubaya. Tapi, semester satu tidak boleh cuti. Jadi dilepas. Dia pengin buka toko kue untuk orang sakit kanker,” tandasnya. (*/c7/ayi)
MASIH muda, Angelina Tivani Natalia (18) divonis menderita kanker lidah. Dia tidak bisa berbicara. Bahkan, makan dan minum pun sulit. Perjuangannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu