Akui Ada Kerabat Tolak KBPH Suryodilogo jadi Paku Alam X
Pria yang akrab disapa Romo Bimo ini, sesuai paugeran tidak mengantarkan jenazah ayahnya hingga ke pemakaman, dan hanya melepas di Ndalem Ageng.
Sementara itu, salah seorang kerabat Pura Pakualaman RM Donny Mega Suara menambahkan, nantinya proses jumenengan masih akan menunggu masa berkabung selesai. Diakuinya, ada kelompok kerabat yang menolak pengangkatan itu.
Meski demikian, hal itu tidak memengaruhi.”Boleh ada orang yang berpendapat dan mengklaim sebagai Paku Alam, tapi biar nanti rakyat yang menentukan,” ujarnya.
Sementara itu, kerabat Keraton Jogja GBPH Prabukusumo mengapresiasi paugeran di Kadipaten Pakualaman yang masih dipakai. Gusti Prabu yang sudah terlihat di Puro Pakualaman sejak Sabtu sore itu mengaku sudah berbicara dengan KBPH Prabu Suryodilogo dan meminta agar sifatnya sama dengan ayahnya, dan jangan sampai berubah.
“Bahkan harus lebih baik dan lebih dekat dengan siapa pun. Karena yang membedakan kita dengan siapa pun adalah ketaqwaan kita kepada Allah SWT,” tutur rayi dalem Sultan HB X ini. (pra/laz)
JOGJA – Upacara adat digelar di depan jenazah PA IX, sesaat sebelum diberangkatkan ke pemakaman Astana Girigondo, Kulonprogo. Yaitu dibacakannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya