Akui Banggar jadi Mesin Cari Uang
Sabtu, 09 Juni 2012 – 18:01 WIB

Akui Banggar jadi Mesin Cari Uang
JAKARTA - Mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Taslim Chaniago mengakui bahwa kejanggalan dan keanehan sering muncul dalam pembahasan anggaran di Banggar DPR. Bahkan keanehan itu pula yang membuat dirinya memutuskan keluar dari Banggar beberapa waktu lalu.
"Saya tidak nyaman ruangan yang anggarannya menurut pendapat dan hitungan saya tidak masuk akal, banyak yang dikorup. Maka saya pilih tidak berada di sana. Saya lihat ada yang aneh-aneh di Banggar, merubah dari dalam terlalu sulit, makanya saya pilih berusaha merubah dari luar," tutur Taslim Chaniago, (9/6).
Baca Juga:
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN)yang kini duduk di Komisi III DPR itu menambahkan, keanehan tentang kinerja Banggar semakin mencuat menyusul dugaan korupsi yang membetit Wa Ode Nurhayati terkait pembahasan Dana Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPID) maupun Hambalang. Taslim menyebut Nurhayati yang dijerat KPK justru menjadi pihak pertama yang mengungkap dugaan korupsi di Banggar.
"DPID itu kan waktu Wa Ode ditangkap. DPID kan ada korupsinya walaupun Wa Ode mengatakan tidak melakukan, tapi mungkin yang lain melakukan. Sampai saat ini kita meyakini bahwa Wa Ode itu adalah orang yang mengungkap adanya korupsi di DPR," ujar Taslim.
JAKARTA - Mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Taslim Chaniago mengakui bahwa kejanggalan dan keanehan sering muncul dalam pembahasan
BERITA TERKAIT
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Polemik Band Sukatani soal Lagu Bayar Polisi, Dewi Juliani: Itu Kritik yang Harus Diterima
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu