Akui Kalah Materi Pemain
Rabu, 12 Januari 2011 – 07:27 WIB
SURABAYA - Pertandingan sepak bola bak pertunjukan sirkus. Terlepas dari merek yang melabeli, sirkus dengan pertunjukan terbaik akan banyak ditonton. Sebaliknya, penonton akan malas datang jika performa tontonan kurang menghibur. Hal itulah yang dipahami pengurus Persebaya Divisi Utama menanggapi jomplangnya jumlah penonton yang menghadiri laga dua versi Persebaya. Yang menjadi masalah di timnya, lanjut Wastomi, materi pemain tim besutan Suwandi HS tersebut dibentuk dadakan. Karenanya, tak berlebihan jika banyak penonton yang kurang puas dengan performa mereka selama ini.
Jika Persebaya berlaga di Divisi Utama, jumlah penonton terasa sulit menembus hingga kisaran 10 ribu. Tapi ketika Persebaya 1927 mengawali kiprahnya di Liga Primer Indonesia dengan menjamu Bandung FC (10/1), sebanyak 20 ribu tiket yang dicetak ludes terbeli penonton.
Baca Juga:
Terkait hal tersebut, sekretaris Persebaya Divisi Utama Wastomi Suheri menyatakan bahwa hal tersebut tak lepas dari materi pemain di lapangan. "Suporter di sini (Surabaya) tidak pernah membedakan mana yang Divisi Utama dan mana yang LPI," kata Wastomi.
Baca Juga:
SURABAYA - Pertandingan sepak bola bak pertunjukan sirkus. Terlepas dari merek yang melabeli, sirkus dengan pertunjukan terbaik akan banyak ditonton.
BERITA TERKAIT
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan
- Prawira Bandung Siap Bikin Kejutan di IBL 2025
- Menuju Piala Asia 2025, Timnas U-17 Indonesia Gelar TC Perdana di Stadion Sidolig Bandung
- IBL 2025: Skuad Mentereng, Dewa United Percaya Diri Meruntuhkan Dominasi PJ dan SM