Akui Kesulitan Tangkap Pelaku Penembakan
jpnn.com - JAKARTA--Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Budiman mengungkapkan, pihaknya tidak mengubah strategi pengamanan di wilayah Aceh jelang Pemilu meski sudah terjadi sejumlah gangguan keamanan.
Ini disampaikan Budiman menyusul kembali terjadinya peristiwa penembakan terhadap kendaraan simpatisan Partai Aceh di Bireuen, Aceh, Senin (31/03).
"Saya rasa tidak ada. Dengan jumlah pasukan yang ada di sana sudah cukup," tutur Budiman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (2/4).
Menurut Budiman, tak mudah menangkap para pelaku penembakan karena mereka bergerak secara gerilya dengan melewati tempat-tempat yang berbeda. Oleh karena itu, ia mengaku, aparat keamanan pun tak mengetahui secara pasti jumlah para penembak misterius tersebut.
"Personil jumlah mereka secara kasat mata tidak dihitung, tapi kita tahu jumlah mereka. Jumlahnya tidak terlalu maksimum," sambung Budiman.
Untuk pengamanan di Aceh, Budi mengaku, TNI sudah berkoordinasi dengan Polri, dan Gubernur Aceh. Ia meminta semua parpol lokal di Aceh menahan diri atas sejumlah peristiwa ini.
Kejadian kekerasan terbaru di Aceh ini adalah bagian dari rentetan kekerasan di Aceh yang terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Sebelumnya, setidaknya dua orang simpatisan dan pimpinan Partai Nasional Aceh (PNA) tewas ditembak oleh kelompok orang tidak dikenal.
JAKARTA--Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Budiman mengungkapkan, pihaknya tidak mengubah strategi pengamanan di wilayah
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis
- Gantikan Bray Manang, Pak Kumis Lanjutkan Perangi Narkoba di Riau