Akuisisi BTN Ditunda, Kepercayaan Investor Anjlok
Dengan struktur dana mahal yang begitu dominan dan risiko kredit yang meningkat, tingkat efisiensi BTN menjadi sangat rendah. Hal itu terlihat dari kenaikan BOPO di kuartal I 2014 yang menjadi 86,5% dibandingkan 83,1% periode sama 2013.
Satrio mengatakan, problem yang dihadapi BTN seharusnya dapat diselesaikan jika mereka melakukan konsolidasi dengan Mandiri. Tapi akibat rencana ini ditunda, kondisi BTN menjadi tidak pasti. "Ini yang perlu disayangkan, mengingat rencana meneg BUMN itu sangat positif," ulasnya.
Pengamat Pasar Modal Edwin Sinaga menambahkan, in-efisiensi menjadi salah satu problem yang dihadapi oleh BTN. Selain itu, sistem kerja di BTN tidak mampu mengkapitalisasi aset karyawan untuk meraih keuntungan secara maksimal. Hal ini bisa dilihat dari kontribusi per karyawan terhadap laba bersih di BTN yang hanya Rp 195 juta, jauh dibawah produktivitas Mandiri sebesar Rp 554 juta, BNI Rp 347 juta dan BRI sebesar Rp 260 per karyawan.
"Kondisi ini menunjukkan BTN tidak akan mampu memperbesar modal jika tak dilakukan penambahan modal. Melalui sinergi dengan Bank Mandiri seharusnya BTN bisa lebih besar dan sehat untuk membiayai sektor perumahan yang menjadi fokus bisnisnya," ujar Edwin.
Direktur INDEF Enny Sri Hartati juga menyayangkan tertudanda akuisisi ini. “Sayangnya kedua belah pihak berfikir secara parsial dan subyektif. Lepaskan semua aspek politis dulu. Baru bisa secara clear dihitung benefit cost-nya.”
Dengan kondisi bisnis yang stagnan, investor BTN juga dirugikan. Pasalnya selama 3 tahun terakhir ROE dan ROA BTN terus menukik. Jika di tahun 2011 ROE BTN mencapai 17,6%, pada kuartal I lalu hanya tinggal 12,6%. Adapun ROA BTN juga kian menipis dari 2% pada 2011 menjadi hanya 1,39%. Alhasil, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas tidak mampu mendapatkan manfaat yang optima karena nilai perusahaan terus menurun. (sam/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah kalangan menilai, keputusan pemerintah untuk menunda konsolidasi antara Bank Tabungan Negara (BTN) dengan Bank Mandiri akan berdampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anindya Bakrie Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo – Gibran
- BPOM Dukung Pengembangan Industri Bioteknologi Nasional
- Berkomitem Beri Pelayanan Terbaik, IAS Handle Kargo Logistik MotoGP 2024 Mandalika
- Penambahan Stok BBM di Ajang MotoGP Turut Menggerakkan Ekonomi Lokal
- Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi
- Venya Villa Ubud Bidik Investor Asing