Akuisisi BTN Kembali Mencuat, Dirut BTN Berserah ke Pemerintah
jpnn.com - JAKARTA - Wacana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) oleh PT Bank Mandiri kembali mencuat dengan skema yang berbeda, yakni dengan mendorong pemerintah untuk melakukan penggabungan atau merger terlebih dulu. Selanjutnya bank hasil penggabungan tersebut yang bakal mengakuisisi BTN.
Menanggapi munculnya wacana tersebut, Direktur Utama BTN, Maryono menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah. "Semuanya kita serahkan ke pemerintah sebagai stakeholders. Itu bukan kewenangan saya," ucap Maryono dalam acara 'Business Leader Forum BTN' di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini fokus perseroan adalah menjadi bank dalam pembiayaan perumahan masyarakat Indonesia, khususnya untuk kalangan menengah bawah.
"Yang penting seperti hari ini kita memang perlu fokus, kita tidak perlu jadi besar. Tapi fokus dan akan konsentrasi di pembiayaan perumahan. Strategi bisnis saya, akan fokus di pembiayaan perumahaan," terangnya.
Terlebih, saat ini jumlah pasokan kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia (backlog) masih sangat besar mencapai 15 juta unit. Melihat hal tersebut, pihaknya perlu memikirkan cara untuk menutupi kekurangan pasokan itu.
"Backlog sangat luar biasa sebanyak 15 juta tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Ini kesempatan, ini kebutuhan rakyat, kalau tidak kita bantu siapa lagi. Pemerintah kan nggak bisa penuhi 15 juta rumah. Kita mencari solusi alternatif pembiayaan ini, BTN yang akan masuk," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Wacana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) oleh PT Bank Mandiri kembali mencuat dengan skema yang berbeda, yakni dengan mendorong pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi