Akuisisi BTN Syariah oleh BSI Dinilai Bakal Sulit Terwujud
jpnn.com, JAKARTA - Rencana akuisisi Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (BTN Syariah) oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinilai akan sulit terwujud dalam waktu dekat.
Sedikitnya ada tiga faktor mengapa rencana akusisi BTN Syariah sulit diwujudkan, mulai dari kondisi internal hingga alasan jumlah saham publik yang masih minim.
Analis MNC Sekuritas, Tirta Gilang Citradi mengatakan, faktor pertama yang membuat BSI sulit mengakusisi BTN Syariah yakni, BSI masih dalam tahap konsolidasi internal paska merger raksasa antara BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah.
Menurut Tirta, tantangan terberat BSI paska merger adalah menyatukan tiga bank menjadi satu kekuatan, di mana culture, way of working dan mindset karyawan sudah pasti banyak perbedaan.
“Ambisi boleh saja setinggi langit, tapi internalisasi tidak segampang yang dibayangkan dan itu dapat mempengaruhi kinerja perseroan,” kata Tirta.
Faktor Kedua, BSI memiliki pekerjaan rumah yang tidak mudah dan mesti direalisasikan segera, yakni menambah jumlah saham publik (free float) dan meningkatkan permodalan melalui penerbitan saham baru atau rights issue.
Ketiga, BTN sedang melaksanakan rights issue dan karena itu membutuhkan dukungan luar biasa dari investor publik.
Mengacu ke prospektus awal, BTN menargetkan dana sekitar Rp 4,13 triliun dengan rincian Rp 2,48 triliun berupa penyertaan modal negara (PMN), mewakili kepemilikan 60% saham pemerintah, sedangkan Rp 1,65 triliun sisanya diharapkan dari investor publik selaku pemilik 40% saham.
Sedikitnya ada tiga faktor mengapa rencana akusisi BTN Syariah sulit diwujudkan. Simak selengkapnya.
- Kurangi Emisi Karbon, BSI dan UMY Tanam 10.671 Pohon Produktif
- BTN Soft Launching BALE
- Menjelang Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun
- Menteri PKP: Saya Apresiasi BTN yang Bisa Berikan KPR Kepada Pemilik Warung Bakso
- XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu
- BSI Talenta Wirausaha 2024 Dorong UMKM Muda Indonesia Naik Kelas