Akuisisi Inalum Tersendat Nilai Buku
Senin, 04 Februari 2013 – 06:24 WIB
JAKARTA - Proses pengambilalihan kepemilikan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah berjalan sejak setahun lalu. Namun hingga sekarang masih belum terlaksana. Menurut Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahyono yang menjadi kendala yaitu cara penghitungan nilai buku.
"Dari pemerintah memiliki cara perhitungan sendiri dan begitu juga pihak NAA (Nippon Asahan Aluminium investor asal Jepang yang selama ini ikut memiliki PT Inalum, Red)," terangnya saat ditemui, Minggu (3/1).
Baca Juga:
Agus menjabarkan, selama proses pengambilalihan PT Inalum menjadi milik Indonesia sepenuhnya ada sembilan poin yang dibahas. Enam poin telah disepakati dan sisanya masih menemui jalan buntu. Tiga hal yang belum disepakati yaitu teknik penghitungan nilai buku atau aset, hak dan kewajiban selama masa transisi, dan syarat kondisi barang yang diserahkan.
"Masih banyak PR (Pekerjaan Rumah,Red) nya. Kami akan terus mengintensifkan pertemuan karena targetnya November transfer saham sudah bisa dilaksanakan," ujarnya.
JAKARTA - Proses pengambilalihan kepemilikan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah berjalan sejak setahun lalu. Namun hingga sekarang masih
BERITA TERKAIT
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 Desember, Stabil!
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP