Akuisisi TelkomVision oleh CT Corp Harus Dibatalkan
Tak Ada Urgensi, Hanya Undang Kecurigaan
Senin, 17 Juni 2013 – 02:40 WIB
Sementara TelkomVision, sambungnya, justru dinilai banyak kalangan sebagai salah satu masa depan Telkom. Pasalnya, average revenue per user (pendapatan dari setiap pengguna bisnis seluler) sekarang ini cenderung menurun.
Baca Juga:
Kalaupun demi perbaikan manajemen, TelkomVision bisa mengganti jajaran direksi dan manajemennya. Sementara jika sekadar butuh dana, kata Dradjad, TelkomVision bisa dengan mudah mendapat pinjaman.
"Jadi tidak ada alasan sama sekali bagi Telkom melepas sahamnya di TelkomVision. Jika Telkom membutuhkan likuiditas, dia dapat meraih dana dari pasar dengan mudah. Apalagi hanya USD 100 juta lebih. Satu obligasi korporasi sudah cukup dan akan diburu investor," papar Dradjad.
Alasan kedua tentang dugaan pencaplokan TelkomVision, sambungnya, karena nilai 80 persen saham milik Telkom terlalu kecil untuk dilepas ke CT Corp dengan harga sekitar USD 10 juta. Saat ini saja, TelkomVision berada di peringkat kedua dalam bisnis tivi berbayar di Indonesia setelah MNC yang memiliki tiga operator yakni Indovision, Top TV dan Oke Vision.