Akun Medsos Pengurus BEM UI Diretas, Politikus PD Singgung Pola Sistematis
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengomentari dugaan peretasan yang dialami pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Rachland menyebut peretasan merupakan upaya untuk menekan kebebasan sipil.
Menurutnya, peretasan data-data pribadi para pengkritik pemerintah kemungkinan bukan sebuah kebetulan, karena kejadian itu membentuk pola yang sistematis.
Dugaan peretasan terhadap akun media sosial sejumlah pengurus BEM UI terjadi setelah mereka mengunggah kritik terhadap Presiden Joko Widodo dengan kalimat Jokowi: King of Lip Service di Instagram.
“Tiap kali ada kontroversi publik yang dipicu kritik warga pada otoritas politik, peretasan selalu dialami oleh pengkritik."
"Dulu mahasiswa UGM, wartawan TEMPO juga, dan sekarang BEM UI. Kesimpulannya, bisa jadi kejadian ini bersifat sistematik,” ujar Rachland Nashidik dalam keterangannya, Senin (28/6).
Menurut dia, peretasan yang dilakukan dengan cara mengambil data-data pribadi dan melanggar privasi warga terutama pada pengkritik, dapat berpotensi menekan hak warga bebas berpendapat.
Jika benar demikian, kata Rachland, maka ada masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama.
Akun media sosial pengurus BEM UI diretas setelah unggah kritikan terhadap presiden, politikus PD singgung pola sistematis.
- Prodewa dan BEM UI Ajak Masyarakat Tolak RUU Polri, Ini Alasannya
- AVGI Dukung Keberlanjutan Industri Esports Melalui UI Battleground 2023
- Waketum Partai Garuda Sebut Label Aktivis Tidak Serta Merta Bebas dari Hukum
- Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI Gegara Dugaan Kekerasan Seksual, Melki Sedek Berkata Begini
- Ketua BEM UI Ungkap Peretasan hingga Intimidasi Menjelang Pemilu, Ibunya juga Didatangi Orang Berseragam
- Akunnya di WhatsApp Diretas, Ketua BEM UI Pastikan Tak Berhenti Bersuara