Akun Pembelajaran Dinilai Bisa Mewujudkan Pendidikan Inklusif dan Merata

jpnn.com, JAKARTA - Langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan akun pembelajaran (belajar.id) bagi jutaan siswa dan guru di Indonesia dinilai tepat.
Pengamat telekomunikasi dan teknologi pendidikan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Ir. Ian Josef Matheus Edward MT mengatakan berbagai aplikasi belajar, seperti Google Classroom, Google Meet, Google Drive, dan masih banyak lagi, memungkinkan kolaborasi dalam belajar.
“Langkah Kemendikbudristek membuat Belajar.id ini adalah langkah yang baik. Belajar.id sebagai platform yang dikembangkan Kemendikbudristek punya kelebihan karena gratis. Jadi, ini sesuai dengan semangat pendidikan untuk semua,” kata Ian dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/9).
Menurut Ian, akun pembelajaran, yang dirilis pada akhir 2020 itu dapat memberdayakan para guru di Indonesia.
Sebab, selama pandemi Covud-19, para guru mau tidak mau membuat materi pembelajaran daring.
Berbekal tools yang dapat diakses lewat akun pembelajaran, para guru kini bisa mengembangkan kemampuannya dalam materi belajar secara lebih kreatif dan kolaboratif.
Bukan hanya dalam bentuk video, tetapi juga dilengkapi dengan materi evaluasi, kuis, dan lainnya.
“Guru bisa jadi content creator dan kontennya dilihat lebih banyak siswa,” tutur Ian.
Langkah Kemendikbudristek menyediakan akun pembelajaran (belajar.id) bagi jutaan siswa dan guru di Indonesia dinilai tepat.
- Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia, BNI Gandeng IKA ITS
- Gubernur Banten Andra Soni Terus Awasi Kinerja Kepsek, Siapkan Reward dan Punishment
- HaiGuru Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Kuasai Teknologi AI
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- Beasiswa Pelatihan Guru 2025: 500 Guru Siap Menjadi Agen Perubahan Pendidikan
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris