Akun WhatsApp Kena Hack, Pakar Pidana Minta Polisi Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Suparji Ahmad meminta masyarakat untuk waspada modus pengambilalihan nomor kontak pribadi.
Sebab, kata dia, saat ini sangat marak tindakan tersebut untuk tujuan kriminal.
"Sekarang marak tindakan ambil alih nomor telepon pribadi, kemudian digunakan untuk meminta sejumlah uang ke kontak yang tersimpan," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.com, Sabtu (13/3) malam.
Lebih lanjut, Suparji menjelaskan, dirinya juga menjadi korban tindakan keji tersebut.
Sebelumnya, Jumat (12/3) kemarin, kata dia, ada ajakan mengatasnamakan temannya untuk membuat grup penanggulangan Covid-19 di WhatsApp.
Kemudian, pelaku mengatakan bahwa akan ada kode yang dikirim ke nomor pribadinya.
"Karena saya menganggap ini teman saya dan untuk tujuan baik yaitu penanggulangan Covid-19, maka saya tidak curiga," jelasnya.
"Ketika kode tersebut saya berikan ke pelaku, otomatis nomor saya diambil alih."
Pakar Hukum Pidana Suparji Ahmad mengimbau masyarakat untuk waspada terkait kejahatan siber melalui modus pengambilalihan nomor kontak pribadi
- Serangan Siber Kian Marak, Synology Beri Solusi Cegah Kebocoran Data
- Hati-Hati dengan Penipuan Modus Undangan Digital
- Pakar Hukum Pidana Menilai Pasal Kontroversial di UU Kejaksaan Perlu Dikaji Ulang
- Pengamat: Klaim Kerugian Negara di Kasus Timah Diragukan Karena Tak Ada Bukti
- Harley Davidson Dibobol Penjahat Siber, Data Pelanggan Bocor, Waspada!
- Hadapi Serangan Siber, BSSN Bentuk dan Perkuat TTIS