Al Aqsa Diserbu, Erdogan Sampaikan Pesan Tegas untuk Israel Sobat Turki

Beberapa jamaah berusaha melawan polisi dengan melemparkan kembang api.
Saksi mata mengatakan polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam penyerbuan tersebut, termasuk menggunakan gas air mata.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mengecam keras penyerangan di Masjid Al Aqsa karena telah melanggar kesucian kompleks tersebut selama bulan suci Ramadhan.
“Kami telah memperingatkan mereka untuk mencegah provokasi semacam itu, terutama selama Ramadhan,” kata Cavusoglu.
“Israel harus segera mengakhiri serangan semacam itu,” kata dia, menegaskan.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Negara itu menganeksasi seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia.
Turki adalah salah satu dari segelintir negara berpenduduk mayoritas muslim yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, meski secara tegas juga mendukung Palestina merdeka.
Republik yang lahir dari puing-puing Kesultanan Ottoman itu bahkan sudah mengakui kedaulatan Israel sejak 1949.
Pernyataannya Erdogan itu muncul setelah polisi Israel menangkap sekitar 350 jamaah dari dalam kompleks Masjid Al Aqsa
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- Anak-Anak Yatim di Gaza Dapat Bantuan Program Belanja Menjelang Hari Raya
- Israel Serang Rumah Sakit di Gaza Selatan, 1 Warga Palestina Meninggal Dunia
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina