Al Balawi Tinggalkan Seruan Jihad
Dipercaya Sebagai Triple Agent
Minggu, 10 Januari 2010 – 11:59 WIB

Sebuah video klip yang ditayangkan sebuah stasiun televisi Pakistan, Aaj, memperlihatkan al Balawi yang berpakaian khas Afghanistan duduk bersama Hekimullah Mehsud. Foto : AP
KAIRO - Humam Khalil Abu Mulal al Balawi, dokter asal Jordania pelaku serangan bom bunuh diri yang menewaskan tujuh agen CIA di Afghanistan, 30 Desember 2009 lalu ternyata meninggalkan sebuah pesan dalam rekaman video. Dalam rekaman itu, al Balawi mengajak semua pelaku jihad harus menyerang AS untuk membalas kematian pemimpin Thaliban Pakistan, Batitullah Mehsud.
Seperti diberitakan New York Post, kemarin, dalam rekaman yang ditayangkan jaringan televisi al Jazeera itu itu al Balawi duduk di samping pengganti Hakimullah Mehsud, pengganti Baitullah Mehsud di sebuah lokasi yang tidak disebutkan. Isi rekaman gambar video itu sekaligus merupakan konfirmasi bahwa kelompok Thaliban di Pakistan bertanggung jawab atas serangan itu, sekalipun seorang militan senior mengungkapkan kepada Associated Press bahwa al Qaida dan Afghanistan ikut berperan juga.
Baca Juga:
Al Balawi merupakan agen ganda, karena ia juga dipelihara CIA sebagai aset untuk melawan Al Qaida. Berbicara dalam bahasa Arab, al Balawi menegaskan bahwa Taliban Pakistan telah memberikan perlindungan kepada para emigran dari luar negeri yang menjadi para pejuang Muslim.
Dalam rekaman berdurasi 1,5 menit itu, al Balawi menyerukan serangan dengan AS sebagai target untuk membalas kematian Baitullah Mehsud yang tewas akibat serangan rudal CIA pada Agustus 2009 silam. "Kami tak akan melupakan darah pimpinan kami Baitullah Mehsud," ujar al Balawi, yang mengenakan penutup kepala khas Afghanistan dan jaket kamuflase.
KAIRO - Humam Khalil Abu Mulal al Balawi, dokter asal Jordania pelaku serangan bom bunuh diri yang menewaskan tujuh agen CIA di Afghanistan, 30 Desember
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia