Al-Fatih
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Lahirnya Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Prancis di akhir abad ke-18 menjadikan kekuatan Eropa bangkit kembali.
Muncul era penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa untuk mencari sumber dari komoditas perdagangan internasional.
Penemuan mesin uap yang melahirkan kapal-kapal bertenaga uap, membuat Eropa kembali menguasai lautan. Bersamaan dengan itu Turki mulai merosot. Pasukan Janisari yang awalnya menjadi andalan makin merosot kekuatannya.
Dulunya Janisari diambil dari anak-anak keluarga Kristen yang kemudian dididik secara militer dan agama dengan sangat ketat. Banyak di antara mereka yang dikebiri dan dijadikan kasim.
Namun, lama-kelamaan pola rekrutmen menjadi longgar, dan pasukan elite Janisari sudah terkontaminasi oleh gaya hidup hedonism.
Pada awal abad ke-20 sekitar 1905 Turki disebut sebagai "Orang Sakit Eropa" (the sickman of Europe).
Kondisi dalam negeri makin merosot dengan munculnya gerakan Turki Muda (Young Turks) yang dipelopori Mustafa Kemal Pasha.
Gerakan ini mendorong diadakannya reformasi politik total di Kesultanan Turki Usmani.
Gunes sudah kehilangan tuahnya, dan sisa-sisa kebesaran Turki seolah lenyap tersapu panas cuaca Eropa.
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia
- Siap Mendunia! Bank Mandiri Resmi Memperluas Akses Livin’ di Turki
- Erdogan Ucapkan Selamat kepada Presiden Aljazair yang Berhasil Pertahankan Kekuasaan
- Tren Transplantasi Rambut Atasi Masalah Kebotakan Mulai Diminati di Indonesia
- Instagram Akhirnya Bisa Diakses Masyarakat Turki
- China Tumbang, Turki Masuk Semifinal Voli Putri Paris 2024, Bersejarah!