Al Jazeera Adukan Penguasa Mesir ke Mahkamah Internasional
jpnn.com - DOHA - Perusahaan media Al Jazeera akan mengambil langkah hukum terhadap pemerintah Mesir. Al Jazeera menuding pemerintah militer Mesir melakukan "kampanye pelecehan dan intimidasi secara berkelanjutan" terhadap jurnalis-jurnalis mereka di negeri Piramid itu.
Perusahaan yang berbasis di Qatar itu mengatakan, sejak kudeta terhadap Presiden Mohamad Mursi, sejumlah jurnalisnya telah ditangkap dan ditahan. Beberapa di antaranya tanpa tuduhan yang jelas atau berlatar belakang politik.
Kantor Al Jazeera di Mesir itu juga diserbu dan ditutup secara paksa. Peralatan-peralatan penyiaran disita, bahkan sinyal mereka pun diblokir oleh militer Mesir.
Dalam pernyataan resminya, Kamis (12/9), Al Jazeera mengaku telah memerintahkan kantor pengacara asal London, Carter-Ruck untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional dan PBB. "Al Jazeera tidak bisa membiarkan situasi ini terus berlanjut. Hak para jurnalis untuk memberitakan dengan bebas dilindungi hukum internasional dan diperkuat resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1738. Namun hak dasar ini diabaikan oleh rezim baru di Mesir," ujar seorang juru bicara Al Jazeera seperti diberitkan aljazeera.com, Kamis (12/9).
"Pemerintah mesir sepertinya bertekad untuk membungkam seluruh bentuk jurnalisme independen disana dan hanya memperbolehkan media milik pemerintah untuk bersuara," lanjutnya. (dil/jpnn)
DOHA - Perusahaan media Al Jazeera akan mengambil langkah hukum terhadap pemerintah Mesir. Al Jazeera menuding pemerintah militer Mesir melakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan