Al Qaeda Sandera Warga Negara Amerika
Minggu, 04 Desember 2011 – 01:21 WIB
Jubir Kedutaan Besar AS di Kota Islamabad membenarkan klaim Zawahiri soal Weinstein itu. Bahkan, kata dia, beberapa pejabat Pakistan dan AS menyaksikan sendiri video tersebut. "Penyelidikan masih berjalan. Kami juga terus berkomunikasi dengan keluarga korban," ujar jubir yang tak mau menyebutkan namanya tersebut.
Sayangnya, pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari di Pakistan memilih bungkam. Para pejabat kepolisian yang bertugas di Lahore dan menangani kasus tersebut juga mengaku belum mendengar klaim Al Qaeda itu. "Sejauh ini belum ada seorang individu pun yang menghubungi kami atau minta tebusan untuk nyawa Weinstein," ungkap Ali Aamir Malik, seorang detektif di Kepolisian Lahore.
Kepada media, Malik juga mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memastikan apakah Weinstein kini masih hidup. Sejak menjadi korban penculikan pada 13 Agustus lalu, keberadaan Weinstein memang misterius. Klaim Zawahiri kemarin merupakan petunjuk pertama mengenai pria yang menjabat sebagai direktur regional pada perusahaan AS tersebut.
Selain menyebut soal Weinstein, Zawahiri menyinggung serangan AS di Pakistan Mei lalu yang menewaskan Osama. Dia juga menyebut serangan udara militer AS di Waziristan pada Agustus lalu yang telah merenggut nyawa tokoh Al Qaeda Atiyah abd al-Rahman. "Dengan seizin Allah, serangan balasan akan kami lancarkan kepada para kafir Barat yang telah membunuh dia dan dua putranya serta ratusan ribu saudara-saudari kami," tegasnya.
ISLAMABAD - Setelah empat bulan raib tanpa kabar, Warren Weinstein, 70, muncul dalam pemberitaan media. Jumat (2/12) lalu, pucuk pimpinan Al Qaeda
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer