Alam Ganjar Kagum dengan Kebudayaan Lokal di Sumba Timur
jpnn.com, SUMBA TIMUR - Putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar melakukan kunjungan di Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Alam datang dan ditemani bersama sejumlah pemuda mengunjungi salah satu desa wisata khas setempat, Kampung Raja Praingu.
Dalam kunjungannya, Alam berkesempatan untuk memperoleh informasi terkait adat istiadat dan budaya setempat.
"Datang disambut dengan begitu hangat dan langsung dipakaikan pakaian adat dengan motif Patoloratu, sampai di depan rumah langsung disambut dengan tarian adat dan jubirnya kita masuk ke dalam rumah adat, ini pengalaman yang luar biasa," ujar Alam dalam siaran persnya, Kamis (8/2).
Alam disambut dengan upacara adat Haramah dan hal itu dilakukan sebagai bentuk menghargai tamu yang datang di desa tersebut. Dirinya kemudian langsung disuguhkan dengan kesenian Kabokang dan tarian Kendingang dan langsung diajak masuk ke rumah adat setempat.
Dirinya mengungkapkan kesan dan pengalamannya saat hendak datang ke Sumba. Alam merasa kagum dengan budaya Sumba dan menurutnya ini satu momen yang dirinya tunggu-tunggu.
"Pertama kali kita menampakan kaki duduk melihat sebuah kebudayaan harus dijaga bagaimana lintas generasi turut aktif berpartisipasi dalam berkarya di berbagai lini," jelas Alam.
Dalam kesempatan itu Alam berinteraksi dengan masyarakat dan berbicara banyak terkait dengan kondisi masyarakat setempat. Ada sejumlah isu yang dibicarakan, salah satunya yakni soal potensi industri dan pendidikan.
Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyambangi Kampung Raja Praingu di Sumba Timur, NTT.
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya
- Pj Gubernur Kaltim Ingin Potensi Kabupaten Paser Terus Dikembangkan
- Pelantikan 5 Pengurus Wilayah FOKBI Jakarta, untuk Kenalkan Kreasi dan Budaya Bangsa
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Menteri Budaya Ungkap Peran Penting Para Maestro untuk Kebudayaan