Alamaak... Petinggi Polda Riau Diancam Parang dan Dikejar-kejar Pakai Tombak
jpnn.com - PEKANBARU - Direktur Shabara Polda Riau, Kombes Tumpal Manik, mengaku dikejar Arianto Halawa dengan menggunakan tombak. Tak, ayal, perwira menengah (Pamen) Polda Riau ini lari menjauh dan mengelilingi mobilnya, sebelum akhirnya Arianto ditenangkan rekan-rekannya.
Demikian hal tersebut terungkap dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Senin (25/1). Saat itu, Tumpal Manik dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Tiorlina SH, sebagai saksi untuk dimintai keterangannya dalam persidangan perkara pengancaman dengan terdakwa Arianto Halawa.
Kombes Tumpal Manik di dalam persidangan bersama saksi lainnya, yakni anggotanya, Daud Rangkuti menjelaskan kalau saat itu, Sabtu (3/10) sore, dirinya bersama sejumlah anggota keluar dari kebun milik Tumpal Manik, di Jalan Sejahtera Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, dengan menggunakan dua unit mobil.
Tiba-tiba terdakwa Arianto yang menjaga ampang-ampang, menghentikan laju kendaraan yang ditumpangi Tumpal Manik bersama dengan anggotanya.
‘’Dia (Arianto,red) kemudian mendekati mobil. Anggota saya, Daud turun dari mobil dan berkata untuk minta tolong kepadanya untuk membukakan ampang-ampang yang tertutup,’’ ungkap Kombes Tumpal Manik di hadapan majelis hakim yang diketuai Rinaldi Triandiko SH MH.
Meskipun begitu, dilanjutkan Tumpal Manik, Arianto tidak mau membukanya dan berkata, kalau ampang-ampang ini dibuka, nyawa taruhannya.
‘’Saya langsung menemuinya dan melakukan mediasi dengan dia. Tiba-tiba saja dia mau mengambil parang sambil mengancam saya,’’ lanjut Dir Shabara Polda Riau tersebut.
Melihat hal itu, Tumpal Manik langsung mengamankan parang tersebut. Terdakwa meminta supaya parang itu dikembalikan. Tapi, Tumpal Manik tidak mau menyerahkannya.
PEKANBARU - Direktur Shabara Polda Riau, Kombes Tumpal Manik, mengaku dikejar Arianto Halawa dengan menggunakan tombak. Tak, ayal, perwira
- Memiliki 8 Paket Sabu-Sabu, Pria di Palangka Raya Terancam Hukuman Berat
- Kapal Mengangkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Hilang
- Kelulusan 1 PPPK Guru di Bima Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Banyak Formasi PPPK 2024 Tahap 1 Tanpa Pelamar, Terungkap Penyebabnya
- Data Sementara Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Lumayan Banyak
- Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar