Alamak, Kim Jong-un Kini Fobia Makanan, Sebelum Disajikan Harus Diteliti
jpnn.com - PYONGYANG - Diktator Korea Utara Kim Jong-un setiap hari semakin cemas dengan keselamatannya. Ia kini mengidap fobia makanan yang disajikan untuknya.
Karena kuatir bakal di racun oleh musuhnya, Kim Jong-un memerihtahkan setiap makanannya harus terlebih dahulu diperiksa secara detail. Bahkan ia meminta setiap helai daun salad yang disajikan kepadanya diperiksa secara teliti.
Parahnya, penguasa tertinggi Korea Utara itu meminta semua sayur yang ditanam di ladang Jong-un, diperiksa menggunakan mikroskop, sebelum disajikan kepadanya.
Sumber di Pyongyang mengatakan, proses pemeriksaan semakin rumit setelah kabar angin menyatakan Jong-un, 32, semakin fobia dengan sayur yang dihidangkan untuknya.
"Sayur yang dipilih secara teliti diperiksa oleh unit yang ditetapkan setiap hari sebelum pemeriksaan terakhir dilakukan. Mikroskop digunakan untuk mendeteksi racun, toksin dan elemen berbahaya lain," ujar sumber itu kepada kepada suratkabar Daily NK yang berkantor di Korea Selatan.
"Hasil tanaman itu tidak diperiksa di ladang saja. Ia akan dibawa ke biro khusus untuk mendapatkan 'lampu hijau' sebelum disajikan kepada pemimpin itu," tambah sumber tersebut.
Selain itu, mereka yang ada hubungan kekeluargaan dan setia kepada partai Komunis saja yang dibenarkan menjadi pekerja di ladang. Dan mereka juga wajib lulus menjadi dokter.
Menurut sumber tadi pekerja di ladang merupakan penduduk Pyongyang. Harus mempunyai 'songbun' dan status serta lulusan Universitas Kedokteran Pyongyang.
PYONGYANG - Diktator Korea Utara Kim Jong-un setiap hari semakin cemas dengan keselamatannya. Ia kini mengidap fobia makanan yang disajikan untuknya.
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29