Alamak! Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Hanya 4,67 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Perlambatan ekonomi Indonesia masih terus berlangsung. Hal tersebut tercermin dalam pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 yang kembali berada di level 4 persen. Kemarin (5/8) Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun ini hanya mencapai 4,67 persen. Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dari triwulan pertama lalu, yang tercatat sebesar 4,72 persen.
Menurut Kepala BPS Suryamin, kondisi perekonomian global berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia menguraikan, perekonomian global pada kuartal kedua tahun ini mengalami perlambatan yang dipicu oleh lemahnya harga komoditas internasional dan ketidakpastian pasar keuangan akibat ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate. Selain itu juga karena pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang cenderung stagnan.
Suryamin melanjutkan, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua tahun ini melambat di 2,3 persen dari kuartal pertama yang sebesar 2,8 persen. Sementara, pertumbuhan Tiongkok stagnan di 7 persen dan Singapura melemah ke 1,7 persen pada periode tersebut.
"Artinya kondisi itu ada imbasnya, pada negara kita. Maka pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2015 sebesar 4,67 persen (year on year). Dan dibanding kuartal pertama lalu (quarter to quarter) tumbuh sebesar 3,78 persen," paparnya di gedung BPS, kemarin.
Suryamin melanjutkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II ini dipengaruhi faktor musiman lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Menurut dia, hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan, meski tidak signifikan.
"Kecuali pertambangan dan penggalian serta jasa keuangan dan asuransi yang mengalami penurunan," lanjutnya.
Sementara, kata Suryamin, sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua ini berasal dari sektor industri manufaktur yakni migas dan nonmigas sebesar 0,96 persen, diikuti pertanian dan kehutanan serta perikanan sebesar 0,91 persen. Kemudian konstruksi sebesar 0,51 persen dan informasi komunikasi 0,43 persen.
Sedangkan terkait Product Domestic Bruto (PDB) menurut pengeluaran di triwulan kedua ini, untuk konsumsi rumah tangga (YoY) hanya tumbuh 4,97 persen, konsumsi pemerintah 2,28 persen, PMTB (investasi) hanya tumbuh 3,5 persen. Sementara pengeluaran konsumai lembaga non profit justru minus 7,91 persen, kemudian ekspor juga menurun 0,13 persen dan impor juga tumbuh negatif sebesar 6,85 persen.
JAKARTA - Perlambatan ekonomi Indonesia masih terus berlangsung. Hal tersebut tercermin dalam pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 yang kembali berada
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur
- Prudential Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal III/2024
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 15 November 2024 Naik Tipis, Berikut Perinciannya
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak