Alamak! Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Hanya 4,67 Persen
"Tantangan semester dua akan semakin berat, mengingat tekanan di sektor keuangan akan meningkat di September, terutama terkait stabilitas nilai tukar. Pertumbuhan semester kedua tahun ini hanya akan lebih baik jika nilai tukar dapat dijaga dan cenderung stabil serta realisasi belanja modal dapat diakselerasi. Jika salah satu atau salah duanya tidak dapat dilakukan maka kita masih akan melihat berlanjutnya perlambatan ekonomi," pungkasnya.
Kembali melambatnya pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan II 2015 ini menjadi perhatian serius pemerintah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, laju pertumbuhan 4,7 persen sepanjang semester I 2015 ini diharapkan menjadi titik nadir alias poin terendah dalam siklus perlambatan ekonomi.
"Setelah ini, (pertumbuhan ekonomi) semester II merangkak naik," ujarnya di Istana Bogor kemarin (5/8).
Menurut Jokowi, optimisme itu dilandasi siklus belanja pemerintah yang memang lambat di semester I dan baru akan menanjak naik signifikan sepanjang semester II tahun ini, terutama mulai Agustus hingga Desember. "Itu yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi tidak hanya akan dipengaruhi realisasi belanja pemerintah, namun juga belanja swasta dan BUMN, termasuk faktor eksternal terkait perekonomian global. Apakah masih yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5 persen? "Seperti saya bilang, faktornya banyak, tapi akan kita upayakan," ucapnya. (Ken/dee/owi)
JAKARTA - Perlambatan ekonomi Indonesia masih terus berlangsung. Hal tersebut tercermin dalam pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 yang kembali berada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Lewat Program SGSP, SIG Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Rembang
- Mebiso Masuk Nominasi IKMA Awards 2024
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru