Alamak…Kota Medan ‎Diguyur Hujan Abu Vulkanik
jpnn.com - JAKARTA - Sebagian Kota Medan, Sumatera Utara diguyur hujan abu vulkanik tipis yang cukup mengganggu pandangan bagi pengendara dan pejalan kaki sejak Minggu (3/7) sekitar pukul 21.00 WIB
Menurut Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, hujan abu vulkanik itu adalah produksi erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, yang terjadi pada pukul 18.19 WIB.
"Erupsi tidak terlalu besar dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter, angin bertiup perlahan ke Timur - Tenggara. Material abu vulkanik terbawa angin dan jatuh di Kota Medan," ujar Sutopo Minggu malam.
Sutopo menginformasikan, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Potensi erupsi susulan juga masih tinggi.
Sepanjang Minggu (3/7) sudah terjadi tiga kali erupsi, 38 kali gempa guguran, 10 kali gempa frekuensi rendah, dan dua kali gempa hybride. Teramati guguran lava pijar sejauh 1.000 m ke arah Tenggara - Timur dan Selatan-Tenggara.
"Status Gunung Sinabung masih tetap awas. Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas pada radius tiga km dari puncak," ujar Sutopo.
Selain itu, pada jarak tujuh km untuk sektor selatan-tenggara, enam km untuk sektor tenggara-timur dan empat km untuk sektor utara-timur laut, masyarakat harus dievakuasi ke lokasi yang aman.
Artinya daerah itu adalah zona merah yang sangat berbahaya dan harus dikosongkan.
JAKARTA - Sebagian Kota Medan, Sumatera Utara diguyur hujan abu vulkanik tipis yang cukup mengganggu pandangan bagi pengendara dan pejalan kaki
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Hamdan Zoelva Berharap Hakim Kasus Tom Lembong Independen dan imparsial
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi