Alang-alang Kecil Merajut Mimpi

Alang-alang Kecil Merajut Mimpi
Foto: Pertamina for JPNN.com

jpnn.com - “Tuhan meletakkanmu di tempat sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata.”

Quote ini aku tulis di lembar harianku. Aku meletakkan pena dalam saku. Sekejap saja pandanganku takjub. Tampak 3 orang pembangun sekolah ini, yang hanya menggunakan kaos kemeja, celana training dan sepatu boot segera menghentikan pekerjaan mereka membabat ilalang. Mereka memanggil anak-anak dan mengucapkan selamat datang padaku. Ya, Tuhan, betapa anugerahMu sungguh nikmat. Kala terpuruk, aku segera sampai pada sebuah simpulan bahwa aku adalah manusia paling menderita di dunia ini. Ternyata salah. Penderitaanku tak ada arti apa-apa dibanding mereka yang ada di hadapanku saat ini. Di depan mataku mereka menagih masa depan. Di hadapanku, mereka menagih tanggung jawabku. Tanggung jawab kami, para relawan program Sobat Bumi yang diusung oleh Pertamina Foundation.

Aku bersandar pada papan nama sekolah SD Alang-alang Kecil V yang telah usang. Memandangi sekeliling yang penuh ilalang. Teringat pesan Ayahku.

“Jadilah seperti ilalang, Nak. Tumbuhan ini bisa hidup di tempat seperti apapun. Hutan tandus. Tanah kering. Pasir berbatu. Seperti itulah hidup dan ilmumu. Laksana ilalang yang bisa hidup di manapun.”

Aku berjalan mendekati mereka. Memainkan jemari di antara ilalang hutan yang tampak lembut itu. Awww, ilalang ini sangat tajam rupanya. Ia mampu menembus kulit ari terdalam hingga membekaskan luka. Aku semakin percaya bahwa ilalang tajam ini serupa semangat anak-anak sd alang-alang kecil. Rapuh di luar, tajam di dalam.

 ***

“Bu Guru, jalan ke sekolah banjir. Apakah tetap pergi?”

Pesan singkat dari Pak Hery, guru olahraga Sekolah Alang-lang, muncul secara tiba-tiba. Aku sudah bangun lebih pagi dari biasanya. Rasanya tidak mungkin membunuh semangat ini.

“Tuhan meletakkanmu di tempat sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News