Alasan Andri Tertarik Buka Cabang First Travel
Namun dirinya tidak bisa apa-apa karena semua uang pembayaran dikirim langsung ke First Travel pusat di Jakarta. ”Makanya kami somasi pemilik First Travelnya,” tandas Andri.
Nah, dirinya tertarik untuk gabung dengan travel bertarif murah itu, karena sebelumnya adalah jamaah umrah yang berhasil berangkat. Bahkan dia dua kali umrah: tahun 2014 dan tahun 2015.
Saat itu dia daftar di Jakarta dengan hanya membayar Rp 12 juta. Merasa puas dengan layanan dari First Travel, maka dia berminat gabung dan mengajukan untuk membuka cabang di Malang.
Dan tahun 2015 dia disetujui oleh manajemen First Travel membuka kantor di Malang.
Setelah ada kasus ini, dirinya sudah koordinasi dengan manajemen Fisrt Travel pusat dan Ototitas Jasa Keuangan (OJK).
Hasilnya, ada kesepakatan untuk memberangkatkan jamaah pada Oktober 2017 hingga Januari 2018. Jika tidak, dalam waktu tersebut, jamaah umrah akan menerima uangnya kembali.
”Jemaah di Malang ada yang ingin tetap berangkat, ada juga yang refund (Red, minta uang kembali),” kata warga Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang itu.
Namun meski begitu, Andri mengupayakan akan mengembalikan uang jamaah daripada harus memberangkatkan mereka.
Calon jemaah umrah asal Malang, Jatim, yang menjadi korban First Travel jumlahnya lumayan banyak.
- Hidayat Nur Wahid Mendukung Korban First Travel Dapatkan Haknya
- Teman SMA Juga Jadi Korban Bos Travelindo, Parah
- HA dan KA Sudah Ditangkap, Gara-gara Mereka Puluhan Jemaah Gagal Umrah
- Uang Jemaah Umrah Rp 608 Juta Dipakai untuk Bayar Utang dan Berfoya-foya
- Kasus Penipuan Umrah: 60 Jemaah Tertipu Rp 1Miliar
- 1.000 Jemaah Korban First Travel Bakal Diumrahkan