Alasan Ansy Lema Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMAN 1 Rote Barat Laut
jpnn.com, ROTE NDAO - Anggota DPR/MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMAN 1 Rote Barat Laut, Sabtu (26/9/2020). Sosialisasi bertajuk “Pancasila dalam Tindakan: Gotong Royong di Era Pandemi Covid-19”, dilakukan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Ansy menceritakan, selama ini Sosialisasi 4 Pilar menyasar segmen mahasiswa. Ini pertama kali sosialisasi dilakukan kepada siswa-siswa SMA.
Menurut Ansy, Rote dipilih sebagai tempat sosialisasi karena perhatiannya yang besar kepada wilayah perbatasan tersebut. Karena merupakan teras depan Indonesia, maka Rote mesti diberikan perhatian optimal, termasuk melakukan edukasi kebangsaan dan kenegaraan kepada para siswa di Rote.
“Saat ini Rote bukan lagi daerah terluar, tetapi merupakan wajah dan beranda terdepan bangsa. Tidak hanya memberikan bantuan pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, saya ingin terlibat langsung berkontribusi bagi pendidikan dan pembinaan para pelajar di Rote. Karena mereka adalah generasi muda, masa depan Rote. Itulah alasan saya menggelar sosialisasi di SMAN 1 Rote Barat Laut,” papar Anggota Komisi IV DPR RI tersebut.
Ansy menjelaskan bahwa sebagai anggota MPR, ia memiliki tugas konstitusional untuk memberikan pemahaman nilai-nilai luhur yang terdapat dalam 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi dilakukan kepada para siswa karena mereka adalah agen pembaruan, transformator bangsa, sekaligus calon pemimpin masa depan.
Empat Pilar Kebangsaan tersebut sangat vital dalam tatanan kenegaraan Indonesia. Dalam UUD 1945 terkandung tujuan negara Indonesia merdeka, yakni pemerdekaan dari kemiskinan, kebodohan, dan ketimpangan menuju terciptanya kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan.
Indonesia adalah negara ribuan pulau yang disatukan secara integral dalam bangunan NKRI sebagai satu bagian integral. Karena itu pembangunan nasional tidak hanya memberikan jaminan rasa aman, tetapi kemakmuran dan keadilan bagi seluruh Indonesia.
“Karena itu realitas Indonesia yang plural dan multikultural harus senantiasa menjadi aset berharga yang harus dilestarikan. Pilar Bhineka Tunggal Ika harus mendesak kita untuk menjadikan perbedaan sebagai ajang yang merekatkan, bukan meretakkan. Mari terus hidupkan semangat Sumpah Pemuda 1928, di mana para pemuda berkomitmen menyatukan kebhinekaan dalam harmoni kebangsaan. Berbeda dalam persatuan, bersatu dalam perbedaan,” lanjut Ansy.
Ansy mengaku telah mengalami bahwasanya toleransi dan iklusivitas sudah menjadi karakter asli Rote Ndao yang harus dijaga.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi