Alasan Bahlil Mengusulkan Penundaan Pemilu 2024 Mengada-ada
jpnn.com, PURWOKERTO - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq menyoroti pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia soal usulan penundaan pelaksanaan Pemilu 2024.
Bahlil sebelumnya mengeklaim para pengusaha menginginkan agar Pemilu 2024 diundur, dengan alasan dunia usaha mulai bangkit kembali setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.
Ahmad Sabiq menilai alasan yang disampaikan tersebut tidak fundamental atau mendasar.
Bahkan, alasan tersebut dinilai terkesan mengada-ada.
Menurutnya, ketika Pemilu 2024 tetap dilaksanakan sesuai dengan waktunya justru dapat menjadi ruang yang segar bagi keberlangsungan kegiatan ekonomi.
"Artinya itu alasan (Bahlil) yang mengada-ada. Tidak ada argumen yang kuat untuk menunda Pemilu 2024," ujar Ahmad Sabiq di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (12/1).
Sabiq justru menilai jika Pemilu 2024 diundur, maka tidak menutup kemungkinan akan ada protes dari masyarakat, terutama dari para aktivis demokrasi yang melihat penundaan sebagai pencederaan demokrasi.
"Pemilu itu dilakukan secara berkala. Itu kan mekanisme seleksi pejabat publik yang dilakukan secara berkala," katanya.
Alasan Menteri Investasi Bahlil mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda, mengada-ada.
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
- Baju Loreng
- 5 Berita Terpopuler: Temuan PGRI soal Guru Honorer Supriyanti Bikin Kaget, Alhamdulillah Mendikdasmen Langsung Bergerak
- UI Tutup Spekulasi yang Ragukan Kelulusan Program Doktor Menteri Bahlil
- Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Buka Suara soal Polemik Disertasi Bahlil