Alasan BI Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan
Sebab, pemerintah dan dunia usaha telah memasukkan kemungkinan (price in) mengenai kenaikan suku bunga The Fed hingga tahun depan.
Ekonom Indef Bhima Yudistira menambahkan, BI sudah bekerja keras menjaga nilai tukar dengan menaikkan suku bunga BI-7DRRR.
Di luar itu, BI juga mengintervensi pasar valuta asing (valas) dan surat berharga negara (SBN), mengeluarkan sejumlah kebijakan mengenai swap, dan mendorong pengembalian devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam negeri.
’’Sayang, pemerintah terlambat merespons pelemahan rupiah. BI kerja keras menjaga di sisi moneter, tapi fiskalnya bisa dikatakan tidur,’’ ucap Bhima.
Dia menuturkan, dolar AS masih berpeluang menguat sehingga sampai akhir tahun ini rupiah masih akan melemah ke level Rp 15.200.
’’Ini faktornya krusial karena bertepatan dengan pemilu. Maka, stabilitas menjadi hal yang paling penting,’’ kata Bhima. (ken/rin/c22/oki)
Bank Indonesia (BI) menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Legislator Komisi XI: Sinyal Positif Bagi UMKM
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?