Alasan Hary Tanoe Bekerja Sama dengan PDIP, Paling Pasti hingga soal Kesejahteraan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo mengemukakan tiga alasannya memilih bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk Pemilu 2024, khususnya memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres).
Hary Tanoe mengatakan alasan itulah yang menguatkan dirinya sehingga menandatangani kerja sama politik dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6) hari ini.
*Sebagaimanan tadi sudah dilihat, resmi kami menandatangani kesepakatan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan yang tentunya diwakilli oleh Ibu kita, Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hary Tanoe dalam konferensi pers bersama Megawati.
Pada kesempatan itu, hadir juga Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Ketua DPP Puan Maharani, dan Bacapres Ganjar Pranowo.
"Kenapa PDI Perjuangan? Banyak orang tanya, dan sebelum ditanya secara resmi, di sini saya jawab, karena PDI Perjuangan adalah partai yang paling siap hari ini. Yang memenuhi threshold di atas 20 persen untuk mengusung capres. Jadi, ada satu kepastian untuk kami memulai suatu perjuangan. itu yang pertama," kata Hary Tanoe.
Kedua, pemilik MNC Group itu menyatakan bahwa Perindo dan PDIP memiliki filosofi dan ideologi yang sama. "Sama-sama landasannya adalah Pancasila, berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Hary Tanoe.
Ketiga, lanjut Hary Tanoe, figur Bacapres yang dipilih PDIP, yaitu Ganjar Pranowo, merupakan figur yang kuat.
"Kita tahu sangat diterima masyarakat, masih muda dan yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan apa yang sudah baik yang kita lihat pada hari ini," kata Hary Tanoe.
Hary Tanoe mengungkapkan alasan yang menguatkan dirinya sehingga menandatangani kerja sama politik dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto