Alasan KLB, Siti Setujui Penunjukan Langsung
Kamis, 26 April 2012 – 22:11 WIB

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah saat bersaksi pada persidangan atas Mulya Hasjmy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/4). Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/4) sebagai saksi persidangan kasus korupsi proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) dengan terdakwa Mulya Hasjmy. Pada persidangan tersebut Siti mengaku pernah memberi persetujuan untuk melakukan penunjukan langsung pada proyek alkes. Sementara saat ditanya tentang pihak yang memberi ide penunjukan langsung, Siti langsung menyebut nama Mulya Hasjmi. "Dia berhak karena menjabat Kapus (Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan)," katanya.
Menurut Siti, penunjukan langsung itu dilakukannya karena situasi yang mendesak. Di hadapan majelis hakim yang diketuai Mien Trisnawati itu Siti memaparkan, pada tahun 2005 terjadi banjir bandang di Kutacane, Nangroe Aceh Darussalam yang mengakibatkan 21 orang tewas, 66 orang dirawat dan 3000 orang lainnya terpaksa mengungsi. "Sedangkan rumah sakit yang ada di sana tidak mempunyai alat-alat standar yang lengkap," katanya.
Baca Juga:
Maka dimulailah pengadaan alkes dalam waktu yang mepet. Setelah dikaji, maka dimungkinkan untuk melakukan penunjukan langsung. Siti pun mengaku sudah mendapat masukan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Depkes waktu itu, Sjafii Ahmad bahwa penunjukan langsung dimungkinkan karena terjadi Kondisi Luar Biasa (KLB) akibat bencana. "Banjir bandang mati 21 orang itu KLB," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah hadir di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/4) sebagai saksi persidangan kasus korupsi
BERITA TERKAIT
- Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, Hutama Karya Percepat Tol Palembang-Betung
- Yayasan Merah Putih Peduli Nyekar di Makam RM Margono Djojohadikusumo
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Lemkapi Sebut RUU Kejaksaan akan Membuat Jaksa Kebal Hukum
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Mega Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Pengamat Singgung Soal Prabowo Pekikkan Hidup Jokowi