Alasan Kode Etik, BPK Ogah Bercerita Hilangnya Nama Menpora

Alasan Kode Etik, BPK Ogah Bercerita Hilangnya Nama Menpora
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Purnomo (tengah) di kantornya, Rabu (24/10), dalam jumpa pers di soal proyek Hambalang. Foto: Arundono W/JPNN
“Kalau sekarang bukan tidak mau, tapi karena kode etik kami harus tetap menjaga,” kata Hadi. “Tapi, itu nanti akan terjawab semua pada 31 Oktober,” tegasnya.

Soal pernyataan salah satu pimpinan BPK, Taufiqurahman Rukie yang menyatakan di media bahwa BPK diintervensi, kata Hadi, itu sudah tidak ada masalah. “Saudara-saudara adek-adek sudah lihat semua, setelah itu sudah diralat oleh bapak anggota tersebut. Jadi, itu sudah selesai,” tegasnya.

Sebelumnya, Anggota BPK, Rizal Djalil, menegaskan bahwa tidak boleh dari pihak manapun mengintervensi BPK. "Karena ini lembaga negara tidak bisa diintervensi. Kalau ada dari siapa itu? Kita tidak peduli dari pihak manapun bahkan dari kekuasaan tidak boleh intervensi," katanya, kepada wartawan, Rabu (24/10) pagi.

Bahkan, lanjut dia membandingkan, ketika BPK mengaudit kasus flu burung yang nilainya mencapai ratusan miliar, tidak ada intervensi sama sekali. (boy/jpnn)

JAKARTA – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Poernomo membantah pihaknya diintervensi dalam melakukan audit investigatif proyek Pusat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News