Alasan Lain untuk Tidak Duduk Terlalu Lama: Penyakit Hati
jpnn.com - Duduk untuk waktu yang lama telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes dan penyakit jantung dan sekarang ada bukti baru bahwa hal itu juga bisa meningkatkan risiko penyakit hati, menurut sebuah studi baru dari Korea Selatan.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa orang yang duduk selama 10 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 9 persen lebih besar terkena suatu kondisi yang disebut penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) daripada mereka yang menghabiskan kurang dari lima jam duduk dalam sehari.
Aktivitas fisik juga memainkan peran penting dalam risiko orang terkena NAFLD. Mereka yang aktif secara fisik 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ini dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.
“Jumlah waktu yang dihabiskan melakukan aktivitas menetap seperti duduk di depan komputer atau menonton TV telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir,” kata peneliti Dr. Seungho Ryu, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (24/9).
Dalam studi tersebut, para peneliti meneliti lebih dari 139.000 pria Korea dan wanita yang melaporkan tingkat aktivitas fisik dan waktu duduk. NAFLD dikonfirmasi menggunakan ultrasound.
Studi ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur bahkan pada intensitas tinggi tidak sepenuhnya melindungi terhadap risiko yang terkait dengan lama duduk.
“Tubuh kita dirancang untuk bergerak dan tidak mengherankan bahwa perilaku menetap ditandai dengan aktivitas otot yang rendah memiliki dampak langsung pada fisiologi,” Michael Trenell, seorang profesor metabolisme di Newcastle University di Inggris.
Perilaku menetap bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan bisa menurunkan fungsi kardiovaskular. Pada orang dengan resistensi insulin, sel-sel tubuh kehilangan kemampuan mereka untuk merespon insulin dengan mengambil gula dari darah yang menyebabkan kadar gula darah tinggi dan kadang-kadang, diabetes tipe 2.(fny/jpnn)
Duduk untuk waktu yang lama telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes dan penyakit jantung dan sekarang ada bukti baru bahwa hal itu juga bisa meningkatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kenali Bahaya Radang Paru-Paru, Simak Info Pengobatan yang Tepat dari IDI Grobogan
- Tips Cara Mengobati Asma dari IDI Cilacap
- Larangan BPA di UE Mulai 2024, Kapan Indonesia Menyusul?
- 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe Campur Gula Aren, Pria Pasti Suka
- 3 Manfaat Teh Tawar yang Luar Biasa
- 5 Khasiat Kelengkeng, Lindungi Tubuh dari Serangan Penyakit Ini