Alasan Mantan Perwira TNI Lebih Sreg Jadi Caleg Lewat PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 14 purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR di Pemilu 2019 melalui PDI Perjuangan. Para mantan tentara itu mengaku punya alasan sendiri sehingga memilih bergabung dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Di antaranya mantan pati TNI yang bergabung dengan PDIP adalah Marsda (purn) Masmun Yan Manggesa. Mantan Asisten Pengamanan KASAU itu menyebut PDIP merupakan wadah politik yang strategis dan sesuai dengan pandangan ataupun pengalamannya di TNI.
Menurutnya, PDIP merupakan satu-satu-satunya partai politik yang konsisten dalam menjaga kebinekaan dan Pancasila. "Ideologi yang dianut PDIP itu adalah Pancasila dan itu sejalan dengan apa yang kami kerjakan selama ini," kata Masmun di sela-sela Pelatihan Singkat Caleg Purnawirawan TNI-Polri di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
Setelah pensiun dari ketentaraan, jenderal bintang dua dari matra udara itu tidak ingin berpangku tangan di rumah. Masmun ingin melanjutkan pengabdian kepada masyarakat melalui politik.
"Bagi kami, tidak ada situasi akhir pengabdian. Salah satu pilihan sebagai purnawirawan, bagaimana melanjutkan apa yang kami sudah rintis selama di TNI bisa dilanjutkan," kata bakal caleg PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Barat itu.
Mayjen (Purn) Bambang Haryanto yang juga menjadi bacaleg PDIP melontarkan hal senada. Mantan staf khusus KSAD itu mengaku ingin meneruskan pengabdiannya di parlemen.
Bambang punya alasan sehingga memilih PDIP. Antara lain karena faktor Joko Widodo (Jokowi).
"Saya juga melihat empat tahun terakhir, kepemimpinan Jokowi telah banyak membawa kemajuan, perubahan sangat besar. Pembangunnan dan kesejahteraan itu tidak boleh berhenti, saya bertekad di PDIP memenangkan Jokowi di Pilpres 2019," tegas jenderal purnawirawan dari matra darat ini.
Para mantan pati TNI yang kini menjadi caleg menganggap PDIP merupakan satu-satu-satunya partai politik yang konsisten dalam menjaga kebinekaan dan Pancasila.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan